supaya Mendapatkan Peringkat 1 di Google
Gara-gara semakin populernya dunia blogging, tidak sedikit orang yang tertarik untuk menciptakan Berita maluku.
Membuat tulisan itu kelihatannya gampang…
…tinggal ngetik.
Tapi tidak boleh anggap remeh.
Membuat tulisan yang menarik tersebut tidak mudah.
Apalagi guna website!
Website lain dengan buku. Saat orang-orang browsing website, mereka seringkali tidak suka baca tulisan yang terlampau panjang.
Inilah masalah terbesar dari empunya website dan blog.
Sudah capek-capek buat Berita maluku…
Tidak terdapat yang baca hingga selesai…
Lalu tidak terdapat yang berangjangsana ke websitenya…
Akhirnya tulisan mereka gagal menemukan peringkat di Google. Meskipun telah belajar yang namanya SEO.
Tapi tidak boleh khawatir, terdapat solusinya.
Di dalam petunjuk ini saya bakal mengajarkan kamu bagaimana teknik menulis tulisan yang tidak membosankan untuk pengunjung website.
Mari anda mulai.
0. Lupakan SEO
Kalau kamu baca di situs-situs lain, katanya supaya situs kita tidak sedikit yang baca, maka Berita malukunya mesti dioptimasi untuk search engine atau SEO.
Istilahnya “Berita Maluku SEO-friendly”.
Sayangnya, konsep ini telah ketinggalan jaman.
Yang terjadi malah sebaliknya.
Mereka yang mengaplikasikan kiat SEO (jadul) malah gagal, dan mereka yang melupakan SEO saat menulis tulisan justru menemukan peringkat tinggi.
Gila kan?
Ini sebab mereka yang konsentrasi dengan SEO secara tidak sadar justeru membuat tulisan untuk mesin.
Berita maluku yang tidak unik dibaca oleh manusia.
Oleh sebab itu, dalam petunjuk ini saya mengajak kamu untuk melupakan SEO-friendly dan konsentrasi ke “human-friendly”.
Dulu, yang anda anggap sebagai tulisan SEO ialah yang laksana ini:
1. Memiliki kata kunci density sekian persen
2. Panjang paling tidak 300/500 kata
3. Bold, underline, italic di masing-masing keyword
4. Keyword di judul, paragraf kesatu, paragraf terakhir
5. Keyword di meta description
6. Menggunakan subheader (h2-h6) yang mengandung keyword
Tapi sekarang…lupakan seluruh aturan tadi.
Ini alasannya:
Google memakai perilaku insan untuk menilai peringkat di hasil pencarian
Bingung?
Maksud saya begini…
…ketika anda (manusia) menyimak Berita maluku, anda tahu jelas bedanya antara yang bagus dan jelek.
Berita maluku yang bagus seringkali dibaca dalam masa-masa lama, tidak jarang direkomendasikan untuk orang lain, dan pembaca tidak butuh mencari tulisan yang beda lagi.
Google dapat menerjemahkan perilaku ini menjadi data.
Data perilaku berikut yang dipakai untuk menilai peringkat.
Makanya saya bilang Google memakai perilaku manusia.
Sudah bisa maksudnya?
Ini gambarnya agar agak lebih jelas lagi: